Diperbolehkan (mubah) membaca surat secara tidak berurutan pada rakaat-rakaat dalam shalat. Diperbolehkan (mubah) membaca ayat tidak dari permulaan surat, baik pada shalat wajib maupun pada shalat sunnah. Dalam salat Maghrib misalnya, beliau membaca surat al-A'raf dalam dua rakaat, atau ath-Thur dan al-Mursalat atau membaca al-Mu'awwidzatain ( al-Falaq dan al-Nas) [Ibnu al-Qayyim, Zadul Ma'ad, vol. I, hal. 205, Sayyid Sabiq, vol. I, hal. 183]. Bolehkah membaca surat dengan secara tidak urut, misalnya surat No. 10 pada rakaat pertama dan surat No. 9 pada rakaat kedua? Bolehkah membaca ayat tidak dari permulaan surat dalam shalat? Bolehkah membaca surat yang lebih pendek pada rakaat pertama dalam shalat? (disidangkan pada hari Jum'at, 9 Syakban 1430 H / 31 Juli 2009 M) Jawaban: Jakarta - Sholat adalah ibadah wajib dan merupakan rukun Islam. Sholat juga memiliki tata cara yang harus diikuti setiap muslim, termasuk boleh tidaknya membaca surat yang sama di setiap rakaat. Setelah membaca surat Al Fatihah, maka hendaklah membaca satu surat yang lain atau sebagiannya. .

bolehkah membaca potongan surat dalam shalat